Ulah Empat Pemudik yang Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing - PANTAIPOKER

Breaking

Tuesday, May 12, 2020

Ulah Empat Pemudik yang Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing

Ulah Empat Pemudik yang Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing

Ulah Empat Pemudik yang Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing

w644-10
Semakin dilarang, makin lama penasaran untuk menerobos larangan itu. Adagium ini seakan berlaku bagi larangan mudik selama pandemi Corona. Warga yang sebenarnya tak punya pekerjaan kembali dan ingin mudik akan menyiasati ketetapan sehingga mampu mudik. Pantaipoker Ceme

Pada Sabtu (02/05/2020), petugas Dinas Perhubungan Kota Semarang menangkap pemudik yang berupaya melintas Kota Semarang bersama modus memanfaatkan truk untuk pengangkut mobil atau truk towing. Uniknya, mobil minibus yang dibawa truk itu berisi empat orang penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P. Martanto menyatakan bahwa Dishub telah menggelar razia di perbatasan pintu terlihat masuk Semarang tiap tiap harinya. Aktivitas itu dilaksanakan sesudah Wali Kota Semarang memberlakukan PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

"Razia dilaksanakan bukan untuk mengekang masyarakat, tapi untuk menegakkan aturan,' kata Endro.

Berawal berasal dari melintasnya sebuah truk pengangkut mobil atau truk towing. Truk itu mempunyai sebuah minibus yang ditutup memanfaatkan terpal. Petugas Dishub sesudah itu menghentikan truk berikut dan memeriksanya.

"Setelah di check truk berikut mengangkut minibus berpenumpang, langsung kita minta putar balik," kata Endro.

Truk pengangkut mobil itu pas dihentikan tetap ditutup kain terpal. Namun, ketika kain terpal dibuka, ternyata mobil yang diangkut berisi empat penumpang. Diduga mereka memanfaatkan momentum Ramadan untuk mudik.

"Langsung kita minta putar balik. Tidak sempat ditanya ke mana tujuan mereka mudik karena pas itu arus selanjutnya lintas padat," kata Endro.

Nasib Pemudik yang Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing
Penumpang didalam mobil yang digendong itu langsung diminta kembali naik ke atas mobil yang diangkut truk. Mereka mesti memutar balik ke arah Kota Semarang. Sambil tertawa-tawa geli mereka sesudah itu melambaikan tangan.

Kisah lain datang berasal dari Srihono. Ia adalah pengemudi ojek online. Meskipun jelas tersedia larangan mudik, Srihono mengenakan jaket seragam kerjanya dan nekat saja.

Ia mempunyai dan juga sebuah karung dan di tiap tiap kota, ia mengganti nomer polisi sepeda motornya di dekat pintu masuk perbatasan. Karung berikut berisi beras. Tidak banyak, hanya sebagian kilogram saja.

“Tadi di Mangkang saya ditanya trus saya bilang ngantar kiriman melalui go send, sambil saya membuktikan karung itu,” katanya.

Ia menyebut bahwa tujuannya pulang ke kampungnya di Kabupaten Semarang. Di Jakarta ia bekerja di sebuah perusahaan cleaning service. Namun, sejak pertengahan Maret 2020, ia bersama kawan-kawannya dirumahkan.

Srihono sesudah itu menyatakan bahwa untuk bertahan hidup jadilah ia ojek online pocokan. Memilih pocokan karena sebenarnya telah tak mampu mendaftar sebagai mitra driver secara resmi.

“Teman saya itu malah punya empat keanggotaan bersama nama berbeda. Makanya saya mocok memanfaatkan tidak benar satu namanya,” kata Srihono.

Motivasinya pulang ke Kabupaten Semarang terlalu jelas, karena di Jakarta ia telah tak punya pekerjaan. Rencananya ia akan bekerja sebagai ojek online di kampungnya.

“Saya dulu dengar jikalau mudik dan pulang kampung beda, tapi nyatanya di perbatasan saya selalu ditanya petugas dan diimbau tidak pulang kampung. Makanya saya nekad,” katanya.

Ide memanfaatkan standing sebagai driver ojek online yang mengantar pesanan ia dapatkan sesudah menyaksikan bahwa profesi ojek online relatif dilindungi dan mendapat perlakuan khusus.

“Saya membeli jaket ke kawan saya. Dan saya menjauhkan jalur malam hari,” katanya.

No comments:

Post a Comment

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Ku...