Nemu Helm di Hutan, Saat Diambil Isinya Bikin Merinding

Nemu Helm di Hutan, Saat Diambil Isinya Bikin Merinding

Nemu Helm di Hutan, Saat Diambil Isinya Bikin Merinding

http://www.cemepantai.org/ - Ketika di hutan, tersedia saja yang ditemukan. Termasuk barang-barang yang terkait bersama otomotif, layaknya helm.

Selasa 11 September 2018, sekelompok penebang kayu di Illinois, Amerika Serikat, belum lama ini mengalami kejadian yang ganjil nan mengerikan. Pada akhir Agustus 2018, para penebang kayu ini menemukan sebuah helm motor yang telantar kala sedang menebang kayu di Burlington Island.

Helm selanjutnya kotor dan dipenuhi dedaunan dan laba-laba. Penasaran bersama isikan helm tidak cuman daun dan laba-laba, mereka justru menemukan perihal yang mengerikan. Ada sebuah tengkorak manusia di didalam helm. Penemuan ini memicu mereka bergidik.

Setelah menemukan tengkorak, otoritas setempat pun dipanggil. Temuan tengkorak ini dikirim ke pakar forensik di Peoria, Illinois. Otoritas setempat baru menyebut tersedia wejangan terhadap identitas tengkorak. Tapi, mereka enggan berkomentar lebih lanjut hingga hasil tes gigi dan DNA keluar.

Temuan ini memicu banyak pertanyaan. Misalnya, apakah tengkorak ini milik seorang pengendara sepeda motor yang kepalanya sengaja dibuang beserta helmnya. Atau, apakah helm memuat tengkorak itu milik jasad seseorang yang telah hancur.

Bangladesh makin lama memperketat keputusan pemakaian helm bagi pengendara sepeda motor. Mereka yang kedapatan tidak memakai helm, jangan dulu meminta mampu isikan bahan bakar di SPBU di ibukotanya, Dhaka.

Aturan ini diterapkan menyusul timbulnya protes dari 20 juta warga negara itu terkait lantas lintas. Mereka marah akibat keputusan lantas lintas yang buruk bulan lalu.

" SPBU (pemiliknya) telah diberitahu sehingga tidak menjual bensin kepada semua pengendara sepeda motor yang tak memakai helm," ujar Komisaris Kepolisian Metropolitan Dhaka, Asaduzzaman Mia, dikutip dari Asia One.

Selain itu, dia memastikan satu motor wajib dinaiki maksimal dua orang. Baik pengemudi maupun orang yang dibonceng wajib sama-sama mengfungsikan helm.

Pada Agustus lalu, puluhan ribu remaja dan siswa sekolah menggelar demonstrasi hingga memblokir jalanan di Dhaka. Mereka menuntut perbaikan keputusan lantas lintas sekaligus ketegasan sanksi bagi yang melanggar.

Pemicunya adalah tewasnya dua remaja pejalan kaki akibat ditabrak bus. Sementara si penabrak tidak mendapat hukuman yang berat.

Usai protes meluas, Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina menggelar rapat kabinet. Rapat selanjutnya akhirnya menyetujui undang-undang lantas lintas baru yang akan menjatuhkan hukuman lebih keras kepada para pelanggar.

Jalanan di Bangladesh telah digolongkan sebagai kawasan berbahaya. Berdasarkan hasil pemantauan LSM swasta setempat, sebanyak 12.000 orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan lantas lintas tiap tiap tahun.

Bahkan sepanjang libur Idul Adha, sebanyak 259 orang tewas dan 960 orang luka-luka. Mereka jadi korban dari 237 persoalan kecelakaan yang terjadi sepanjang 13 hari.

Di Dhaka, satu motor dinaiki lebih dari dua orang jadi pemandangan umum. Kebanyakan dari mereka tidak memakai helm.