Menanti Efektivitas Dampak Vaksin Covid-19 pada 3 Bulan Mendatang
Pekanbaru - Sebanyak 4.362 tenaga kesehatan (nakes), tokoh penduduk dan pejabat publik di Provinsi Riau udah memperoleh vaksin Covid-19. Jumlah itu dapat tetap jadi tambah dikarenakan semua kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning menjadi jalankan vaksinasi. Pantaipoker dominoqq
Juru berbicara Satgas Percepatan Penangan Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi menjelaskan, semua nakes ditargetkan terima vaksin hingga Februari berakhir nanti. Efeknya sendiri dapat keluar pada April.
"April diharap tidak banyak lagi nakes terpapar Covid-19, itu menjadi pembuktiannya," kata Indra usai terima dosis kedua vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad Pekanbaru, Kamis siang, 28 Januari 2021.
Kalau April itu masih banyak nakes terpapar Covid-19 lantas meninggal dunia, Indra menyebut kudu dipelajari dulu. Apakah nakes dimaksud udah diberi vaksin atau belum.
Di segi lain, Indra menyebut vaksin Covid-19 menambah kekebalan tubuh pada paparan virus corona. Bukan berarti tidak sanggup terpapar, tapi terlampau ampuh kurangi risiko.
"Mengurangi gejala berat hingga meninggal dunia, menjadi terkecuali terpapar gejalanya ringan," ucap Indra.
Indra menyatakan, nakes berhak terima vaksin pertama dikarenakan merupakan orang paling berisiko. Nakes senantiasa berhadapan bersama orang banyak apalagi menanggulangi langsung penderita Covid-19.
"Setelah nakes selesai vaksin semua, baru penduduk berbahaya lainnya, jika komorbid layaknya hipertensi. Terakhir itu remaja dan anak," ucap Indra.
Sejauh ini, ribuan nakes penerima vaksin tidak memperlihatkan gejala berbahaya pada kesehatan. Sifatnya masih umum, layaknya nyeri dan demam mudah sepanjang sehari.
"Itu biasa setelah vaksin, ini juga menjadi bukti vaksin Covid-19 tidak berbahaya," tegas Indra.
17,6 Persen Nakes Gagal Vaksin
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menyebut orang yang paling berbahaya setelah nakes adalah pelayan publik. Misalnya TNI, Polri, Satpol PP, tenaga pendidik, dan pegawai yang melayani masyarakat.
Hingga akhir Januari ini, Mimi menyebut tersedia 17,6 prosen nakes dan tokoh publik gagal terima vaksin Covid-19. Salah satu alasannya adalah kehamilan atau tengah menyusui.
"Setelah di-screening lantas ditunda dikarenakan tersedia juga penyintas (pernah terpapar) atau dikarenakan demam, batuk dan pilek," kata Mimi.
Mimi mengatakan, Riau hingga 28 Januari udah terima 67.480 dosis vaksin dari pemerintah pusat. Jumlahnya dapat tetap jadi tambah dikarenakan obyek dosis di Riau adalah 4 juta lebih.
Mimi menyebut vaksin yang diterima udah didistribusikan ke semua kabupaten dan kota di Riau. Saat ini, cuma tersisa beberapa dosis untuk Kabupaten Kuantan Singingi.
"Untuk Pekanbaru, Pelalawan dan Kampar itu tengah terjadi pemberian vaksin dosis kedua," kata Mimi.
Mimi menambahkan, beberapa besar kabupaten dan kota di Riau dapat mengimbuhkan vaksin dosis pertama pada awal Februari nanti. Misalnya Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Kota Dumai.
"Untuk Kabupaten Indragiri Hilir itu rencana 29 Januari 2021," ucap Mimi.


No comments:
Post a Comment