3 Alasan Orang Beli Rumah di Tengah Pandemi Covid-19 - PANTAIPOKER

Breaking

Sunday, August 16, 2020

3 Alasan Orang Beli Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

3 Alasan Orang Beli Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

3 Alasan Orang Beli Rumah di Tengah Pandemi Covid-19

AR18




2020 menjadi tahun yang menantang untuk banyak orang. Akibat pandemi covid-19, orang-orang menghabiskan tidak sedikit waktu di dalam lokasi tinggal untuk mengurangi persebaran virus tersebut.


Pada situasi laksana ini, orang-orang menginginkan hunian yang nyaman untuk mengerjakan berbagai kegiatan dari rumah. Orang-orang mulai memikirkan untuk melakukan pembelian real estate ketika harga tengah sedang di titik terendahnya.


Kabar baiknya, seiring dengan pasar yang lambat, ekonomi lemah dampak pandemi ini, calon pembeli berpeluang mendapatkan penawaran luar biasa untuk lokasi tinggal baru. Yang barangkali tidak dapat mereka beli sebelumnya. Pantaipoker Ceme


Dilansir dari laman Forbes, Minggu (15/8/2020), inilah 3 dalil orang melakukan pembelian real estate di tengah pandemi:


Mengapa begitu tidak sedikit orang bergerak di tengah pandemi? Berikut tiga dalil (cukup cerdas):


1. Harga Real Estate Turun


Berdasarkan keterangan dari laporan Miller Samuel dan Douglas Elliman, pada kuartal kedua tahun 2020, penjualan real estate New York City (NYC) turun 54 persen. ni adalahpenurunan terbesar dalam 30 tahun.


Dengan kegiatan yang rendah, penjaja yang putus asa, dan kemerosotan ekonomi, pasar bergeser dengan cepat dan sepenuhnya mengarah pada kemauan pembeli. Harga jual rata-rata di NYC turun menjadi melulu USD 1 juta, 18 persen lebih rendah dari statistik tahun sebelumnya untuk area Manhattan.


Di California, Orange County Register mengadukan penurunan harga 5,2 persen dikomparasikan tahun lalu. Perusahaan data kompleks CoreLogic memperkirakan bakal ada penurunan harga 6,6 persen dari tahun ke tahun secara nasional pada Mei 2021.



2. Orang Mulai Menyadari Pentingnya Rumah


Bukan melulu karena orang-orang "terjebak" di lokasi tinggal mereka sekitar pandemi. Lebih jauh dari itu, lokasi tinggal pada kesudahannya menjadi lokasi "aman" guna singgah sekitar waktu yang menakutkan (re: pandemi).


Disadari atau tidak, karantina (self quarantine) ini seolah-olah menjadi kampanye terbesar guna nilai real estat. Dimana orang-orang sudah terinspirasi untuk mengerjakan investasi lebih tidak sedikit untuk lokasi tinggal mereka.



3. Rumah Sekarang Menjadi Kantor


Di samping pekerja esensial, mayoritas orang ketika ini mendapati diri mereka bekerja dari lokasi tinggal selama pandemi berlangsung. Bekerja dari sofa atau meja dapur tanpa ruang kantor yang tepat dapat jadi sulit, terutama andai luasnya terbatas (dan diberikan dengan anak-anak, pasangan, atau fauna peliharaan).


Setelah menjadi jelas bahwa kebiasaan bekerja dari lokasi tinggal tetap terdapat (paling tidak guna waktu dekat), orang menyadari bahwa mereka memerlukan lebih tidak sedikit ruang.


Di samping itu, terdapat insentif keuangan lain guna pembeli yang bekerja dari rumah. Dimana; andai rumah Anda pun menjadi kantor, beberapa hipotek kita dapat dianggap atas pajak kita sebagai deduksi ‘home-office’.


Industri real estate barangkali kehilangan taringnya imbas pandemi covid-19. Namun tak mengapa, walau dengan harga yang anjlok, minimal masih dapat unik pembeli dan mencatatkan penjualan.


No comments:

Post a Comment

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Ku...