Viral, 18 Orang Hendak Mudik Terciduk Bersembunyi Dalam Truk Giling Semen
Beberapa hari yang lalu, polisi Indonesia mengutarakan terdapatnya praktek penyulundupan pemudik menggunakan bis. Ternyata kehebohan yang sama tetapi tak sama juga berlangsung di India, kala 18 orang buruh migran tertangkap tengah bersembunyi di dalam truk penggiling semen untuk dalam perjalanan mudik ke desanya.
Peristiwa selanjutnya berlangsung terhadap Sabtu (2/5) dan udah disorot banyak pihak, keliru satunya @kunalkamra88 melalui tweet viral yang kini udah disukai puluhan ribu orang. http://128.199.71.150/pantaipoker/
18 buruh migran selanjutnya terciduk polisi kala truk semen yang ditumpanginya dihentikan di checkpoint desa Panth Piplai, yang berjarak 35 km dari kota Indore, Madhya Pradesh. Aparat yang bertugas di pos selanjutnya mencurigai gerak-gerik dan wajah sang supir yang mendadak kelihatan panik. Mereka pun memeriksa truk tersebut, seorang polisi kaget kala naik ke atas drum penggiling dan memandang sejumlah orang tersedia di dalamnya.
Sebuah video yang membuktikan para buruh migran itu muncul dari persembunyiannya yang sempit di dalam drum penggilingan semen kini viral di fasilitas sosial. Setelah diinterogasi, mereka ternyata berasal dari negara anggota Maharashtra hendak menuju kota Lucknow, Uttar Pradesh.
Seluruh buruh migran lantas dibawa ke rumah sakit setempat, karena lebih dari satu dari mereka mengeluh lemas akibat berhempitan di dalam truk semen. Setelah itu, mereka semua dibawa oleh aparat menggunakan sebuah bis ke daerah obyek mereka bersama selamat. Tentunya, mereka wajib mengikuti isolasi independen terlebih dahulu sebelum mampu ke rumah obyek masing-masing.
Sedangkan sang supir kini mendekam di penjara karena udah melanggar ketetapan lockdown, truk semennya juga disita oleh kepolisian untuk kontrol lebih lanjut.
Untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di negeri bersama populasi tertinggi kedua di dunia, pemerintah India udah menerapkan lockdown sejak 25 Maret lantas dan membiarkan transportasi kereta api untuk mencegah orang berbondong-bondong pulang kampung dengan kata lain mudik.
Padahal, banyak buruh migran yang idamkan pulang ke desanya masing-masing. Banyak dari mereka udah dipecat atau dirumahkan sehingga tidak memiliki cukup duit untuk mampu bertahan hidup di kota mereka kerja sepanjang lockdown berlangsung, karena mayoritas diberi upah secara harian.
Sebagian dari mereka pulang menumpang bis yang memegang izin spesifik dari pemerintah, tetapi jumlahnya yang beroperasi sangatlah sedikit. Sisanya terpaksa berlangsung kaki untuk mampu pulang ke desanya.
Puluhan ribu buruh migran muncul mencukupi jalur lintas provinsi menuju pulang ke desa, bahkan tersedia yang wajib menempuh jarak sampai beratus-ratus kilometer. Mereka juga tidak mempunyai perbekalan yang cukup, padahal daerah makan di sepanjang jalur ikut tutup akibat lockdown. Banyak dari mereka yang meninggal dalam perjalanan, baik karena kelelehan, maupun karena kecelakaan di kegelapan jalur tol India.
Perdana Menteri India Narenda Modi udah meminta maaf kepada penduduk India, terlebih terhadap rakyat miskin, atas lockdown yang udah menyebabkan kekacauan bahkan berujung kematian.
No comments:
Post a Comment