Anies: Efek Besar Pengendalian Corona di Jakarta Itu Masker

Anies: Efek Besar Pengendalian Corona di Jakarta Itu Masker

Anies: Efek Besar Pengendalian Corona di Jakarta Itu Masker

Tren pertambahan kasus positif virus corona sudah mengalami penurunan beberapa minggu belakangan. Sejumlah kebijakan dilakukan untuk menekan penyebaran salah satunya PSBB dan berbagai pengetatan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ada banyak faktor yang membuat virus corona di Jakarta bisa terkendali. Salah satunya, penggunaan masker.

Kami menduga efek besar pengendalian besar di Jakarta itu masker. Karena transmisi virus lebih terkendali. Kita di garda terdepan harus serius kurangi kegiatan fisik," kata Anies saat menerima bantuan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/5).

"Jadi tenaga medis pertahanan terakhir kita. Pertahanan pertama kita, kita. Karena kita tidak boleh karantina wilayah, jadi iya karantina wajah," tambah dia.

Selama ini tenaga medis diyakini sebagai garda terdepan dalam menghadapi corona. Namun, Anies memiliki keyakinan yang berbeda.

Anies menilai, tenaga medis menjadi garda terakhir. Sementara seluruh masyarakat merupakan garda terdepan. Sebab corona bisa dibendung dengan disiplin masyarakat untuk diam di rumah dan menjaga jarak.

"Yang kita ingin ubah sama-sama adalah kita harus mulai menyiapkan tenaga medis itu bukan sebagai garda depan. Ini berbeda kalau bencana alam itu garda terdepan tenaga medis. Kalau dalam COVID ini tenaga terdepan garis terdepan itu kita. Kita ini garis depan," kata Anies

"Kalau kita gagal mencegah, jebol pertahanan kita, maka jadi pasien, baru masuk garda belakang. Pertahanan terakhir kita tenaga medis. Tenaga medis pertahanan terakhir supaya kalau masuk RS bisa recovery," lanjutnya

Maka perlu kesadaran diri yang tinggi dari masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah. Mulai dari diam di rumah, menjaga jarak, hingga menggunakan masker. Menurutnya masker juga menjadi pengendali utama dalam penyebaran corona.