Momen Mengharukan Bayi Suriah Diselamatkan Nelayan

Pantaipoker Ceme - Momen mengerikan sekaligus mengharukan mampir dari laut Mediterania. Nelayan Turki menyelamatkan bayi umur 18 bulan yang mengapung di atas air sesudah perahu yang memuatnya dengan pengungsi lain terbalik waktu di dalam perjalanan dari Turki menuju Yunani.
Momen itu sempat terekam di dalam sebuah video, memperlihatkan sang nelayan yang berasal dari kota Kusadasi, Aegean, menemukan bayi itu, yang diketahui bernama Muhammad Hasan, mengambang di air.
Awalnya, nelayan itu mengira Hasan sudah mati. Tetapi, dia menyadari bayi itu masih hidup saat mendengar tersedia nada dan langsung mengangkatnya ke perahu serta menambahkan dukungan pertama. Mereka juga menemukan sejumlah pengungsi lain mengapung gunakan jaket pelampung.
" Dia begitu pucat di sekujur tubuh. Kami menduga dia mengalami hipotermia, tubuhnya begitu dingin dan tangan serta kakinya putih. Mulutnya juga berbusa. Kami menyelimuti dia, coba menyelamatkannya. Setelah kita panggil, perahu derek tiba dari pelabuhan untuk menolong kita sebelum akan membawa bayi ke Kusadasi," ujar kapten kapal Recep Evran kepad harian Hurriyet.
Berdasarkan laporan tersebut, terdapat dua pengungsi meninggal dan 16 lainnya hilang akibat terbaliknya dua perahu di dalam perjalanan menuju Yunani di kawasan pantai Aegean. Penjaga pantai Turki terus jalankan pencarian pada pengungsi yang hilang.
Muhammad waktu ini berada di dalam keadaan kesehatan yang baik dan sudah tidak kembali dirawat di rumah sakit di Izmir sesudah meraih perawatan awal di Kusadasi.
Penyelamat menjelaskan mereka menolong 15 pengungsi lain nampak dari laut, sebagian besar dari mereka mengambang dan tersedia seorang wanita yang menangis meminta tolong, juga satu wanita yang tengah hamil. Mereka menduga para pengungsi berada di air kira-kira lima jam sebelum akan mereka ditemukan oleh nelayan yang sesudah itu memberitahu petugas pantai.
Muhammad kini sudah berkumpul dengan ibunya, Lorin Halef, 23 tahun, yang menjelaskan mendapat janji dari penyelundup bakal buat persiapan perahu lebih besar dibandingkan perahu yang mereka tumpangi dengan terpaksa.
" Mereka menempatkan 30 orang di dalam perahu. Mereka bilang mereka bakal menyediakan perahu yang lebih besar. Tapi saat kita di sana, kita lihat perahu yang kecil," kata Halef.
" Tapi sesudah itu seluruh sudah terlambat. Kami mengidamkan pergi ke Yunani. Kami hidup di dalam kepanikan besar. Tapi para nelayan menyelamatkan kami," lanjut Halef.
Dia juga menjelaskan suaminya masih berada di Suriah.
Dua nelayan mendatangi Lorin Haled dan anaknya Muhammed di rumahnya menjelaskan mereka tidak pernah punyai pengalaman seperti ini.
" Sangat menggembirakan mendengar Muhammed menangis," kata keliru satu nelayan, Cenap Gumran, 48 tahun. " Ini mengakibatkan aku bahagia mellihatnya selamat. Saya meminta sisa hidupnya bakal menjadi indah," lanjut dia.
Sepanjang tahun 2015, terdapat lebih dari 2.600 pengungsi coba menyeberang laut Mediterania menuju Eropa, menurut knowledge International Organisation of Migration (IOM).

No comments:
Post a Comment