- PANTAIPOKER

Breaking

Saturday, August 29, 2020

Kisah Pilu Bocah Lumpuh yang Harus Putus Sekolah, Awalnya Dikira Hanya Keseleo

Kisah Pilu Bocah Lumpuh yang Harus Putus Sekolah, Awalnya Dikira Hanya Keseleo

6


Pantaipoker Ceme -Nasib tiap orang telah digariskan berbeda-beda. Terkadang nasib yang harus diterima tidak sebaik orang lain.

Itulah yang terjadi pada seorang bocah asal Padukuhan Kanigoro, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunung Kidul bernama Edo Saputra (12). Di saat anak-anak seusianya sibuk dengan bermain dan menuntut ilmu di sekolah, Edo terpaksa berhenti sekolah karena kelumpuhan yang dideritanya sejak 5 tahun terakhir.

Wastini (37) ibunda Edo bercerita kalau anaknya menderita lumpuh sejak kelas 2 SD. Saat itu anaknya masih bisa berjalan normal layaknya anak-anak lain.

Namun pada suatu hari ia terjatuh saat bermain dan baru bercerita ke ibunya tiga minggu kemudian. Sejak itulah kondisi Edo terus memburuk. Meskipun anaknya lumpuh, Wastini berharap suatu saat Edo bisa berjalan dan sekolah lagi

Setelah kejadian itu, Edo sebenarnya sempat dibawa ke RSUD untuk diperiksa oleh dokter untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Tapi sang dokter mengatakan kalau Edo hanya menderita keseleo pada tulang ekornya.

“Kata dokter hanya keseleo dan harus menjalani terapi agar pulih seperti sedia kala,” 
Menjual Kambing untuk Biaya Pengobatan
Untuk bisa menjalani perawatan di rumah sakit itu, Wastini mengaku harus mencari pinjaman uang. Sempat menjalani terapi selama dua kali, untuk selanjutnya Wastini tidak mampu lagi membiayai terapi Edo karena sudah tidak ada biaya lagi.

“Saya sampai menjual kambing satu-satunya untuk biaya pengobatan Edo termasuk untuk membayar utang,” kata Wastini.

Jadi Bahan Perundungan
Karena kakinya lumpuh, Edo sempat menjadi bahan perundungan teman-temannya, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, ia lebih banyak terdiam di tempat tidur dan sering merasa ketakutan ketika bertemu orang yang baru dikenal.

Pada akhirnya, Edo memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah. Dia memilih untuk menghabiskan waktu dengan membuat kerajinan tangan seperti membuat mobil-mobilan dari batu dan membuat layangan.

“Ya kadang ada temennya membeli layangannya. Itu pun Edo malu menemui temannya itu,” 

Berpisah dengan Sang Ayah
Tak hanya itu, Wastini juga bercerita tentang ayah Edo yang bernama Agus Mintarjo (40) yang sebenarnya juga memiliki keterbatasan fisik. Dia hanya memiliki satu tangan dan bekerja serabutan di sekitar Wonosari. Namun akhir-akhir ini dia sering mengunjungi Edo dan memberi nafkah seadanya.

Tidak Punya Rumah Pribadi
Keadaan makin bertambah sulit lantaran Wastini dan Edo sebenarnya tidak memiliki rumah pribadi. Mereka berdua masih tinggal di rumah milik kakak Wastini. Rencananya, rumah tersebut akan ditempati lagi oleh pemiliknya.

Oleh karena keadaan yang serba memprihatinkan itu, Wastini hanya bisa pasrah dengan keadaan. Hasil dari menjadi buruh tani dan tenaga serabutan tidak mungkin cukup untuk membeli tanah apalagi membangun rumah.Pantaipoker Ceme


No comments:

Post a Comment

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Ku...