Mahathir Desak Mosi Tidak Percaya pada PM Najib

Mahathir Desak Mosi Tidak Percaya pada PM Najib

Mahathir Desak Mosi Tidak Percaya pada PM Najib

Pantaipoker Ceme - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mendesak Barisan Nasional (BN), faksi politik yang dominan di parlemen, untuk mengeluarkan mosi tidak yakin atas kepemimpinan Najib Razak, PM Malaysia sekarang.

" BN tidak akan jatuh sesudah Najib berhenti. BN tetap akan jadi partai mayoritas," ujar Mahathir.

Mahathir memastikan kepemimpinan Najib mempunyai sejumlah masalah di Malaysia. Masalah yang dimaksud pada lain ringgit dan saham makin terpuruk, cost hidup makin meningkat, pinjaman nasional akan membengkak dan tidak mampu dilunasi, pengangguran akan meningkat dan miliaran duwit rakyat akan disalahgunakan.

" Ini yang akan dihadapi rakyat Malaysia gara-gara Najib," kata dia.

Mahathir merupakan keliru satu tokoh yang begitu keras melancarkan kritik pada pemerintahan Najib. Dia sendiri turut dalam demonstrasi besar-besaran sepanjang dua hari di akhir pekan yang digelar organisasi Bersih.

Dia membuktikan aksi selanjutnya merupakan langkah terakhir untuk memaksa Najib letakkan jabatan. Dia menilai Najib sudah membuat kesalahan besar bersama dengan membubarkan institusi kerajaan yang bertugas melindungi hak rakyat.

" Semua langkah untuk menyidik masalah 1MDB dan 2,6 miliar ringgit (setara Rp9,6 triliun) dalam rekening spesial Najib sudah tidak tersedia lagi," ungkap dia.

" Hanya bersama dengan kekuatan nada rakyat dibantu mosi tidak yakin Dewan Rakyat saja yang mampu menjatuhkan Najib dan menyelamatkan negara dari korupsi," lanjut dia.

Atas dasar itulah, Mahathir memutuskan untuk turut demonstrasi pada Sabtu dan Minggu, 29 dan 30 Agustus lalu. " Oleh gara-gara itu, saya terpaksa melibatkan diri dalam demonstrasi yang digagas Bersih bertema mengenyahkan Najib gara-gara korupsi," ungkap dia.

Tetapi, langkah Mahathir ternyata tidak mendapat dukungan dari sebagian pejabat partai BN, Abdul Rahman Dahlan. Ketua bidang Komunikasi Strategis BN itu menyebut Mahathir terlihat hanya sebagai orang yang sedang marah.

" Jika marah, Anda cenderung menyatakan hal yang keliru," ungkap Abdul.