Kisah Suster Sengaja Tak Pulang karena Takut Tularkan Virus Corona ke Putranya

Kisah Suster Sengaja Tak Pulang karena Takut Tularkan Virus Corona ke Putranya

Kisah Suster Sengaja Tak Pulang karena Takut Tularkan Virus Corona ke Putranya



Masih terus menolong penanganan pasien corona, namun tak hendak membahayakan keselamatan putranya, seorang suster menyimpulkan untuk sedangkan tak kembali ke rumah. Alhasil, telah 26 hari semenjak ia bertemu sang buah hati.

Melansir South China Morning Post, 28 Februari 2020, perempuan mempunyai nama Chen Ruixue ini bekerja di salah satu tempat isolasi pasien corona di Xinyang, Tiongkok. Risiko kegiatan membuatnya fobia menularkan virus mematikan tersebut pada sang anak yang baru berusia satu tahun.

Jadi, ia telah menetap di lokasi tinggal sakit semenjak 2 Februari 2020. Kendati bercita-cita kuat menolong sebanyak barangkali pasien sembuh, Chen mengatakan, kemauan terbesarnya ialah bisa kembali dan berkumpul dengan family dalam situasi aman.

Kendati belum pulang, sejumlah waktu lalu, momen pertemuan dua-duanya diabadikan dalam suatu video yang menyentuh tidak sedikit pemakai media sosial. Tampak di sana bahwa Chen sedang di luar, sedangkan putranya berdiam di dalam rumah.

Lewat rekam gambar singkat tersebut, kedua tampak berinteraksi terpisah kaca bening. Suster pembantu semua pasien corona ini bahkan tampak menghirup putranya meski terhalang kaca.

Pengorbanan Tenaga Medis



Chen bukan satu-satunya tenaga medis yang berkorban di tengah krisis corona. Seorang dokter 29 tahun dari Wuhan yang menunda pernikahan untuk merawat pasien corona meninggal dunia akibat terinfeksi virus tersebut. Peristiwa terjadi pada 20 Februari 2020.

Dalam sebuah unggahan akun Facebook People's Daily, Peng Yinhua seharusnya menikah pada 1 Februari, tapi ia menunda tanggal pernikahan untuk bantu memerangi COVID-19.

Di tengah perjuangan, Peng terinfeksi virus dan dirawat di rumah sakit pada 25 Januari 2020. Keadaannya memburuk tak lama setelah itu, dan pada 1 Februari, hari ia seharusnya menikah, Peng dikirim ke unit perawatan intensif (ICU).

Pada 20 Februari, Peng meninggal dunia pada pukul 21.50, waktu setempat. Ia tutup usia di Rumah Sakit Rakyat Pertama di Distrik Jiangxia, Provinsi Hubei, Tiongkok Tengah.