Alasan di Balik Diharamkannya Riba

Alasan di Balik Diharamkannya Riba

Alasan di Balik Diharamkannya Riba

Pantaipoker dominoqq - Dalam aktivitas ekonomi, ada beberapa perihal yang di dalam ajaran Islam dihukumi haram atau terlarang. Salah satunya adalah riba.

Riba dimengerti sebagai pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Bisa melalui utang yang membebankan keuntungan dengan besaran khusus kepada peminjam.

Dasar pengharaman riba diatur di dalam Alquran, keliru satunya di dalam Surat Ali Imran ayat 130.

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah anda memakan riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah anda kepada Allah sehingga anda mendapatkan keberuntungan."

Demikian pula di dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW, layaknya diriwayatkan Imam Muslim.

" Emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya'ir (sejenis gandum) dijual dengan sya'ir, kurma dijual dengan kurma, dan garam dijual dengan garam, takarannya serupa rata dan dibayar dengan kontan. Siapapun yang menambah atau menghendaki tambahan maka ia udah melaksanakan riba."

Tentunya, pengharaman sesuatu di dalam Islam sebab alasan tertentu. Lantas, mengapa riba juga diharamkan?

Imam Ar Razi di dalam kitabnya Tafsir Ar Raazi, mengatakan alasan Islam melarang riba. Ulama klasik ini mengatakan setidaknya ada empat alasan pengharaman tersebut.

Alasan pertama yakni merampas kekayaan milik orang lain. Hal ini dapat berjalan melalui menambahkan dikala sistem pembayarannya.

Sebagai contoh, utang Rp100 harus kembali Rp200 atau satu kilo beras dikembalikan dengan dua kilo beras. Transaksi ini dilarang di dalam Islam sebab merugikan keliru satu pihak.

Demikian pula yang berjalan terhadap utang-piutang yang disertai riba. Si pengutang terkena kewajiban menambahkan pembayaran tanpa melalui kesepakatan, sehingga memberatkan pengutang.

Dalam pandangan Ar Razi, selayaknya pemilik duit menanamkan uangnya untuk usaha produktif sehingga dapat berkembang. Kenyataannya, pemilik duit tidak menginvestasikan modalnya tetapi tambah meminjamkannya dan menuntut pengembalian dengan jumlah lebih banyak.

Alasan kedua yakni riba menyebabkan kerusakan moralitas. Banyak sekali perihal yang mengarah kepada kehancuran akibat duit berjalan di masyarakat.

Ada yang sampai berebut jabatan atau kekuasaan. Tidak sedikit pula yang sampai melaksanakan suap. Ini berjalan lantaran pengaruh duit yang udah menimbulkan ketamakan.

Riba juga menghilangkan kepekaan. Mereka yang terbujuk riba dapat tega memaksa orang lain membayar utang dengan tambahan lumayan besar, meskipun si peminjam adalah orang miskin.

Ketiga yakni melahirkan kebencian dan permusuhan. Riba menumbuhsuburkan rasa egoisme yang tinggi. Tidak kemungkinannya sangat kecil jikalau pada akhirnya berjalan permusuhan dan kebencian.

Sedangkan alasan keempat yakni membuat yang kaya tambah kaya dan si miskin tambah sengsara. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan di pada masyarakat.