Buku Ini Ramalkan Virus Corona Sejak 39 Tahun Lalu?

Pantaipoker Dominokiu - Merebaknya wabah virus corona atau Covid-19 yang kini sudah menewaskan lebih berasal dari 1800 orang menimbulkan bermacam spekulasi.
Tidak sedikit yang curiga kemunculan wabah ini sudah dirancang sebelumnya.
Baru-baru ini tempat sosial diramaikan dengan cuitan pengguna Twitter yang membicarakan sebuah buku fiksi berjudul " The Eyes of Darkness" .
Menariknya, buku yang diterbitkan terhadap 1981 atau 39 th. yang lalu itu menceritakan mengenai virus yang juga berasal berasal dari Wuhan, dinamai Wuhan-400.
Dalam buku dikatakan virus itu memang sangaja dibikin sebagai senjata biologis.
Menurut ilmuan yang memimpin penelitian Wuhan-400 bernama Li Chen, senjata kimia paling beresiko tersedia di pusat-pusat penelitian di China.
Selain itu, tercantum juga virus dapat mewabah melalui hewan sebelum akhirnya menginfeksi manusia.
Pusat studi virus didalam buku itu pun miliki ciri yang mirip dengan Wuhan Institute of Virology, yang terdapat hanya 32km berasal dari lokasi pertama Covid-19 ditemukan.
Prediksi mengenai virus yang menyerang sistem pernapasan itu juga tercantum didalam buku berjudul End of Days: Predictions plus Prophecies About the End of the World.
Buku itu menyebutkan penyakit layaknya pneumonia dapat tersebar ke seluruh dunia terhadap 2020.
Buku itu sendiri ditulis oleh Lindsay Harrison terhadap 2008. Kedua buku ini sontak menarik menyimak khalayak. Bagaimana pendapatmu? Apakah ini sebuah kebetulan, atau sebaliknya?
Video mengenai penanganan pasien dan keadaan tempat tinggal sakit di China terus beredar di tempat sosial. Bahkan sejumlah account tempat sosial berasal dari Indonesia ikut menyebar video keadaan tempat tinggal sakit.
Salah satu account yang ikut menyebar video keadaan tempat tinggal sakit, yang diklaim di China, yakni @makassar_iinfo.
Akun itu menampilkan keterangan, " Suasana mencekam sebuah tempat tinggal sakit di wuhan terekam kamera, mayat korban virus Corona tergeletak di lantai tempat tinggal sakit."
Dalam video tersebut, nampak dua kantong mayat yang tergeletak di lantai tempat tinggal sakit. Sementara itu, di sudut ruangan lain, nampak dua mayat yang tergeletak di kursi ruang tunggu.
Bungkusan yang diduga mayat-mayat itu belum dievakuasi ke daerah yang layak.
Berdasarkan unggahan penulis blog, Jennifer Zeng, video itu dibikin direkam secara segera di sebuah tempat tinggal sakit di Wuhan terhadap 4 Februari 2020.
" Disyuting segera di sebuah tempat tinggal sakit di Wuhan terhadap 4 Februari 2020," tulis Jennifer di Twitter-nya. Kendati begitu, lanjut Jennifer, video itu masih perlu diklarifikasi detailnya.
Rekaman mengenai keadaan mayat di tempat tinggal sakit memicu reaksi berasal dari otoritas China.
Seorang warganet yang diduga bernama Fang Bin dilaporkan melihat keadaan mirip didalam video rekaman tersebut. Dia juga melihat beberapa jenazah ditumpuk dan dibawa mengfungsikan mobil.
Bin lebih-lebih merekam perihal di tempat tinggal sakit. Termasuk para penderita virus Corona Wuhan terbaring di bangsal sebuah tempat tinggal sakit.
Dilaporkan Mirror, Bin merekam sejumlah petugas baju pelindung memasukkan kantong mayat ke didalam bus.
Usai aksinya merekam video, Bing dilaporkan dibawa petugas ulang ke flatnya. Bin lantas di cek sebab dikhawatirkan terinfeksi virus Corona.
Dilaporkan, beredarnya video semacam ini meningkatkan beban pemerintah China untuk terhubung informasi mengenai keadaan pasien yang terjangkit virus Corona Wuhan.

No comments:
Post a Comment