Viral Petugas Lempar Paket Pelanggan, Ini Kata J&T

Pantaipoker Ceme
Video yang mempertontonkan aksi petugas agen ekspedisi pengiriman barang J&T ramai dibicarakan di tempat sosial. Video itu diunggah akun Instagram @makassar_iinfo.
Dari video itu terlihat, tiga karyawan melempar-lemparkan bungkusan pengiriman ke didalam toko. Tak mengerti apakah ada orang di didalam yang sengaja menangkap paket tersebut.
Tapi, aksi melempar barang selanjutnya dikhawatirkan dapat mengakibatkan kerusakan barang pesanan.
" Baru-baru ini viral sebuah video oknum karyawan ekspedisi mengatur barang bersama dengan langkah melemparkan barang kiriman masuk ke didalam ruko," tulis akun tersebut.
Dalam video itu, kata pemilik akun, dibuat pengguna Facebook, Khisha ID Jumat, 27 Desember 2019. Diduga momen berlangsung di Jalan Imam Bonjol Komplek Nagoya, Batam, Kepulauan Riau.
Public Relation J&T, Diego menjelaskan tengah mengecek kebenaran lokasi dan sementara peristiwanya.
" Saat ini kita tetap on check bersama dengan tempat lokasi tersebut," kata Diego kepada Dream, Jumat, 27 Desember 2019.
Diego belum sanggup menjelaskan secara rinci status tiga Laki-laki selanjutnya merupakan karyawan J&T atau tidak.
" Mengenai Info ini, sebelumnya mohon maaf atas video yang beredar di depan keliru satu Drop Point kami, untuk sementara ini kita tengah menindaklanjuti mengenai perihal ini mas," ucap dia.
Seorang TKW asal Indonesia dianggap mengambil barang-barang punya majikannya yang menjadi chairman di Changi Airport Group, Singapura.
Parti Liyani, 43 tahun, disangka udah melakukan 4 tindak pidana pencurian sesudah menyita barang-barang bernilai punya Liew Mun Leong, anaknya Karl Liew Kai Ling, menantu perempuannya Heather Lim Mei Ern, dan putrinya May Liew Cheng.
Pencurian diungkapkan oleh Karl yang menjadi saksi sementara Parti meniti sidang hari ke dua di Pengadilan Negeri Singapura pada Selasa, 24 April kemarin.
Barang-barang bernilai yang dicuri Parti di antaranya adalah sebuah DVD player seharga S$1,000 (sekitar Rp10 juta), dua tas mewah merk Longchamp senilai S$400 (sekitar Rp4,2 juta), dan jam mahal merk Gerald Genta seharga S$25,000 (sekitar Rp262,6 juta).
Tidak itu saja, Parti termasuk mengambil dua iPhone 4 putih lengkap bersama dengan aksesorinya yang ditaksir bernilai S$2,056 (sekitar Rp21,6 juta), 120 potong pakaian pria yang tiap-tiap diperkirakan bernilai S$150 (sekitar Rp1,5 juta), dan sebuah selimut senilai S$500 (sekitar Rp5,2 juta).
Dalam kesaksiannya, Karl menjelaskan ayahnya menyuruh dia untuk memberhentikan Parti pada 28 Oktober 2016 lalu.
Dia sesudah itu pergi ke rumah keluarganya di Chancery Lane bersama dengan seorang staf dari agen yang menjadi penyalur Parti di Singapura.
Mereka datang ke Chancery Lane untuk memberitahu Parti bahwa dia udah diberhentikan. Namun Parti bersikeras tidak rela diberhentikan dan berkesinambungan mengucapkan Istighfar.
Karl tidak mengungkapkan alasan ayahnya memberhentikan Parti. Wanita itu udah bekerja di Keluarga Liew sepanjang 8 tahun sebelum dipecat.
Parti kelanjutannya bersedia diberhentikan dan Karl memberi sementara dua hingga tiga jam untuk berkemas. Setelah menunggu, Karl lihat Parti udah mengepak barang-barangnya didalam 3 kardus.
Parti berharap Karl untuk mengirim 3 kardus selanjutnya ke Indonesia. Karl menjelaskan Parti mengamuk sementara dia menolak permintaannya itu.
Staf agen penyalur hingga harus memegangi Parti yang konsisten mengamuk dan meronta sebab permintaannya ditolak oleh Karl.
Karena tak idamkan kasus berlarut-larut, Karl kelanjutannya bersedia mengirim 3 kardus selanjutnya ke Indonesia. Tak lama kemudian, Parti pergi keluar.
Karl memberitahu ayahnya berkenaan insiden selanjutnya yang sesudah itu menjelaskan mereka tidak sanggup mengirim 3 kardus itu sebelum isinya di check oleh petugas bandara.
Hari berikutnya, Karl, Liew, dan ibunya membuka ketiga kardus punya Parti dan terperanjat bersama dengan isinya. Mereka menemukan barang-barang bernilai punya keluarga di ketiga kardus tersebut.
" Saya menemukan barang-barang yang tidak dulu kita lihat didalam beberapa tahun terakhir. Saya benar-benar marah sebab di antara barang-barang itu punyai nilai sentimental," kata Karl.
Liew menentukan untuk mencatat semua barang-barang bernilai yang udah dicuri Parti. Dalam rekaman video yang diputar di area sidang terlihat tumpukan baju-baju terhampar di lantai.
Dalam video, ibu Karl menganjurkan baju-baju selanjutnya dibagikan kepada orang-orang miskin. Ibu Karl termasuk menjelaskan didalam video itu bahwa barang perhiasan yang dicuri Parti sesungguhnya adalah palsu.
Tapi Liew sesudah itu menjelaskan bahwa beberapa barang perhiasan selanjutnya tampaknya asli.
Bersama ayahnya, Karl melapor ke polisi keesokan harinya pada tanggal 30 Oktober 2016. Surat perintah penahanan sesudah itu dibuat untuk Parti dan dia ditangkap sementara kembali ke Singapura pada tanggal 2 Desember.
Saat ditanya pertalian keluarga bersama dengan Parti, Karl mengaku dia dan beberapa bagian keluarga lainnya tidak cukup begitu simpati bersama dengan wanita itu.
" Dia susah diatur dan kerap membantah perintah saya," kata Karl. Pantaipoker Ceme
Namun Karl mengakui bahwa ibu dan istrinya punyai pertalian baik bersama dengan Parti.
Ibunya dapat membela Parti sementara bagian keluarga lainnya menganjurkan untuk memberhentikan wanita tersebut. Parti bahkan dulu dipinjami uang oleh ibunya sementara wanita itu membutuhkan.
Karl menjelaskan ayahnya menjadi ragu bersama dengan Parti kira-kira dua bulan sebelum memecat wanita itu.
" Dia mengaku tidak habis pikir sebab beberapa barang di rumah menjadi banyak yang hilang didalam beberapa bulan terakhir itu," kata Karl berkenaan ayahnya.
Karl melukiskan insiden pemecatan Parti pada tanggal 28 Oktober itu sebagai perihal yang traumatis.
" Saya tidak mengungkapkan alasan mengapa memberhentikannya. Saya katakan kepadanya 'kami udah memberimu gaji yang lebih dari cukup'. Dia malah mengamuk dan sebabkan saya marah. Saya benar-benar tidak rela kembali berurusan bersama dengan dia," pungkas Karl.
Sidang kelanjutan dapat digelar keesokan harinya untuk mendengarkan saksi-saksi yang lain.

No comments:
Post a Comment