Pengemudi BMW yang Tabrak Apotek Senopati Ternyata Mahasiswa 19 Tahun

Pantaipoker dominoqq
Kepala Unit Kecelakaan dan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Mulyadi menyebutkan pengemudi mobil BMW bernomor polisi B 610 MAG yang menabrak Apotek Senopati masih berstatus mahasiswa berinisial AS.
" Pengemudi berusia 19 tahun, laki-laki, pelajar/mahasiswa," kata Mulyadi, Sabtu, 28 Desember 2019.
Mulyadi memastikan, tidak ada korban di dalam tabrakan ini. " Korban nihil," ujar dia.
Akibat tabrakan ini, Apotek Senopati mengalami rusak di anggota depan. Sementara itu, mobil yang dikemudikan AS rusak di anggota depan dan as ban depan anggota kiri patah.
Untuk kesekian kali, Apotek Senopati dihantam mobil BMW bernomor polisi B 610 MAG Sabtu subuh, 28 Desember 2019.
Saksi mata, Agus, menceritakan mobil selanjutnya melaju dari arah Jalan Gunawarman bersama kecepatan tinggi.
" Langsung lurus ke sini nabrak," kata Agus, Sabtu, 28 Desember 2019.
Agus mengatakan, tidak ada korban jiwa di dalam kecelakaan ini. Meski begitu, kaca anggota depan apotek pecah berhamburan.
Mobil rusak parah. Agus menyebut, ada sejumlah orang di di dalam mobil itu. Saat perihal pengemudi sempat ditanya warga tapi bicaranya tak begitu jelas.
" Setahu aku tidak cukup lebih denger-dengar ada lima orang di mobil, campur cewek cowok. Tapi yang nyetir cowok," kata dia.
Polisi masih mendalami gara-gara kecelakaan. Pengemudi masih diminta keterangan.
Kecelakaan tunggal yang melibatkan satu unit mobil Nissan Livina bernomor polisi B 2794 STF berlangsung di Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 27 Oktober 2019, pukul 03.30 WIB. Mobil selanjutnya menabrak apotek dan menewaskan seorang satpam apotek.
Kepala Sub Direktrorat Penegakan Hukum Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar, mengatakan, sopir Nissan Livina selanjutnya bernama Putri Kalingga Hermawan, 21 tahun. Sementara itu, korban bernama Asep Kamil, 50 tahun, petugas keamanan apotek.
Fahri mengatakan, kecelakaan itu berlangsung gara-gara Putri mengalami hilang kendali. Mobil yang ditumpangi Putri melaju dari arah selatan ke utara.
" Sesampainya di pertigaan di depan Apotek Senopati tidak konsentrasi dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya menabrak trotoar setelah itu kendaraan senantiasa melaju ke depan menabrak bangunan gedung Apotek Senopati," ujar Fahri, dilaporkan Merdeka.com.
Tabrakan selanjutnya menyebabkan bangunan apotek anggota depan serta satu unit sepeda motor rusak parah. Jenazah Asep dibawa ke RS Fatmawati. Sedangkan, persoalan ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.
Asep Kamil, petugas keamanan Apotek Senopati, jadi korban kecelakaan. Petugas keamanan itu ditabrak mobil Nissan Livina yang melaju dan menghancurkan Apotek Senopati.
Penjaga warung kelontong yanag jadi saksi mata kecelakaan itu, Abdul Somad, mengaku sempat lihat Asep sebelum peristiwa terjadi.
" Pak Asep tuh baru lima menit balik membeli rokok dari sini segera kejadian," dilaporkan , Minggu, 27 Oktober 2019.
Somad mengatakan, sempat mendengar Info mobil Nissan Livina itu kejar-kejaran bersama mobil di depannya.
" Sempet kebut-kebutan bersama mobil depannya, mobil City hitam yang ngendarain laki-laki, dia sempet turun kata pegawai aku dan ketawa-tawa," kata dia.
Sebelumnya, jelang subuh, satu unit Nissan Livina bernopol B 2794 STF hilang kendali hingga menerobos apotek Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 27 Oktober 2019, lebih kurang pukul 03.30.
Kasubdit Gakum Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar menyebutkan sopir Livina atas nama Putri Kalingga Hermawan (21). Sedangkan, korban Asep Kamil (50) merupakan petugas keamanan apotek.
Ia menyebutkan kronologi kecelakaan waktu itu Putri kehilangan kendali waktu mengemudikan mobilnya.
" Semula minibus melaju dari arah selatan ke utara sesampainya di pertigaan depan Apotek Senopati tidak konsentrasi dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya menabrak trotoar setelah itu kendaraan senantiasa melaju kedepan menabrak bangunan gedung Apotek Senopati yang berada di depannya," kata Fahri.
Aneh tapi nyata. Itulah yang dialami wanita Malaysia bernama Faizah Mohd Noh yang jadi korban tabrakan terhadap 11 Oktober pagi di Taman Wira Mergong, Kota Setar, Kedah.
Wanita 31 th. itu terlalu terperanjat menemukan dirinya terekam di dalam foto kecelakaan. Tak masuk akalnya lagi, foto itu disita memanfaatkan ponselnya, satu jam sebelum dirinya kecelakaan.
Semuanya berawal disaat Faizah tengah mengendarai mobil sendirian untuk pergi bekerja dari rumahnya di Langgar ke Kangar, Perlis.
" Saya bekerja di Kangar tapi tinggal di Kedah, jadi tiap tiap hari perjalanan dari Langgar ke Kangar. Biasanya, Senin hingga Kamis aku memanfaatkan jalan Sungai Korok. Tetapi aku dapat melalui jalan itu gara-gara Kedah tiap tiap hari Jumat libur, supaya jalan lengang. Lokasi perihal di lampu merah Insaniah Taman Wira, Mergong," katanya.
Setibanya di lampu selanjutnya lintas, Faizah konsisten berlangsung gara-gara lampu memperlihatkan warna hijau. Tapi, tiba-tiba, dari arah berlawanan ada sebuah mobil hendak belok ke kiri.
Faizah tak sempat mengerem dan terjadilah tabrakan di wilayah tersebut. " Akibat tabrakan itu, mobil aku berputar 180 derajat," katanya.
Kecelakaan itu berlangsung di depan sebuah masjid supaya orang-orang di sana mampir menopang Faizah. Dia bahan masih ingat orang-orang bertanya apakah dia terluka atau tidak.
" Saya kemudian disuruh nampak lewat pintu penumpang gara-gara pintu pengemudi macet. Saat nampak dari mobil, aku sempat menyita dan ponsel saya," katanya.
Setelah keluar, Faizah mengaku segera menyita foto kecelakaannya sebagai bukti terhadap waktu melapor ke polisi nantinya.
" Tapi aku cuma menyita foto kecelakaan aku dua kali saja," kata Faizah. Pantaipoker dominoqq
Namun, waktu lihat foto-foto kecelakaannya di ponsel, Faizah terkejut. Karena foto kecelakaan yang seharus dua gambar, kini jadi tiga.
Yang menyebabkan Faizah terperanjat adalah foto ketiga itu terekam terhadap jam 6:26 pagi. Sedangkan kecelakaan yang dialaminya berlangsung satu jam kemudian atau lebih kurang pukul 7:30.
Artinya, foto ketiga itu terekam secara misterius satu jam sebelum Faizah mengalami kecelakaan.
Yang lebih menyeramkan adalah di foto ketiga itu ada diri Faizah tengah berbincang-bincang bersama orang-orang yang menolongnya waktu kecelakaan satu jam kemudian.
" Setahu saya, aku tidak pernah memberi tambahan ponsel aku kepada siapa pun waktu berlangsung kecelakaan," katanya.
Bagaimana Sahabat Dream? Apakah pengalaman Faizah ini terlalu berlangsung atau cuma rekayasa?

No comments:
Post a Comment