Rahasia China Sukses Bangun Rumah Sakit Secepat Kilat

Pantaipoker Dominokiu -Mengacu kesuksesan pembangunan lokasi tinggal sakit eksklusif pasien severe acute respiratory syndrome (SARS) Xiaothangsan pada 2003 lalu, sekarang China tengah mengulang sejarah serupa untuk lokasi tinggal sakit eksklusif pasien virus corona di Wuhan.
Mereka tengah berupaya menyamai rekor pembangunan khusus lokasi tinggal sakit SARS di Beijing, yang digarap hanya dalam masa-masa 7 hari.
CGTN News melaporkan, kegiatan konstruksi yang serba cepat dan disiarkan secara langsung melewati saluran-saluran televisi kepunyaan Pemerintah, mempesona jutaan penonton.
Cuplikan gambar drone dari website konstruksi mengindikasikan sebuah buldoser mencari fondasi dan parade truk yang membawa kabel baja, semen, beton pracetak (prefabrikasi), dan generator listrik.
Baca juga: Proyek Rumah Sakit Corona Dikebut, Siaran Langsungnya Raup Jutaan Penonton
Pemerintah China mengerahkan semua sumber dayanya guna membangun kemudahan medis baru dengan cepat yaitu Rumah Sakit Huoshenshan, dan Leishenshan yang pembangunannya dibuka pada Jumat (24/1/2020).
Tak tanggung-tanggung, menurut keterangan dari Global Times, target solusi yang mesti diburu kurang dari sepekan operasionalisasi lagi yaitu pada tanggal 3 Februari dan 5 Februari 2020.
Rumah Sakit Corona Huoshenshan dirancang dengan kapasitas 1.000 lokasi tidur dan menduduki lahan seluas 2,4 hektar.
Sementara Rumah Sakit Corona Leishenshan menduduki area 3 hektar dengan kemudahan 1.300 lokasi tidur.
Kecepatan konstruksi yang spektakuler ini, memunculkan pelbagai pertanyaan: Bagaimana China bisa secara radikal mengurangi jadwal pembangunan?
Dan dapatkah struktur yang di bina dengan cepat itu, benar-benar aman secara konstruksi?
Baca juga: Kabar Bangunan Pertama Rumah Sakit Corona Wuhan Dianggap HOAKS
Sebuah bangunan, lebih-lebih lokasi tinggal sakit dengan layanan menyeluruh seperti perlengkapan teknologi medis, seringkali membutuhkan sejumlah tahun masa konstruksi.
Mengutip Quartz, seorang arsitek dari biro HOK Architects Scott Rawlings berpendapat, apa yang sedang di bina oleh China bukanlah kemudahan medis yang khas dan spesifik namun lebih adalah"pusat penyembuhan untuk mengelola infeksi massal."
Sebaliknya, Scott merasa ragu menyebut kemudahan medis yang di bina China ketika ini di Wuhan sebagai lokasi tinggal sakit permanen.
"Tentu saja ini bukan kemudahan layanan yang lengkap," kata Scott.
Dia menambahkan, saat merancang sesuatu, urusan yang mesti dipertimbangkan ialah pemakaian dan keterampilan beradaptasi bangunan sekitar 75 tahun ke depan.
Nah, China menurut keterangan dari Scott, tidak memiliki keterampilan dalam merancang lokasi tinggal sakit baru, tergolong Huoshenshan dan Leishenshan.
Scott yang ketika ini tengah menggarap rumah sakit baru dengan 500 lokasi tidur di Chengdu dan dua lokasi tinggal sakit di Hong Kong menjelaskan, bahwa guna proyek lokasi tinggal sakit biasa, masa-masa yang dihabiskan lumayan lama.
Termasuk masa-masa berkonsultasi dengan pasien, staf medis, administrator layanan kesehatan, dan masyarakat sekitar. Hal ini guna meyakinkan desain bekerja untuk seluruh kepentingan.
Dengan tidak adanya masa-masa konsultasi guna desain khusus lokasi tinggal sakit corona, pejabat Wuhan juga ditengarai mencontek cetak biru dari Rumah Sakit SARS Xiaotangshan yang berfasilitas 1.000 lokasi tidur.
Amankan memakai beton pracetak?
China memanfaatkan material prefabrikasi atau beton pracetak sebagai kunci cepatnya proses konstruksi Rumah Sakit Corona Haoshenshan dan Leishenshan, serupa halnya dengan di Xiaotangshan.
Kamar-kamar yang sepenuhnya dirakit dan diciptakan oleh pabrik dibawa dengan truk dan ditempatkan di tempat pembangunan.
Berdasarkan keterangan dari seorang insunyur struktural Knippers Helbig asal Jerman, Thorsten Helbig, kiat pembangunan ini sepenuhnya aman.
Helbig yang melatih di Cooper Union, New York, menjelaskan, sebab unit kamar dirakit di lingkungan pabrik dengan kendali maksimal, perancang dan pembangun bisa memecahkan masalah apa juga dan meyakinkan seluruh beton pracetak atau blok modular terpasang sempurna.
Baca juga: Hari Keempat, Begini Progres Konstruksi Rumah Sakit Corona Wuhan
Sementara di sisi lain, bangunan cor beton yang adalahteknik konvensional, paling bergantung pada situasi cuaca dan koreografi sekian banyak kontraktor yang bekerja pada sekian banyak aspek proyek.
Kendati demikian, pemakaian material beton pracetak bukanlah urusan baru. Jaringan hotel Citizen M dan Marriott International, sudah menggunakannya dalam rencana pembangunan mereka.
Material prefabrikasi pun telah dipakai dalam skenario terpaksa di bagian beda dunia. Departemen Pertahanan Amerika Serikat, misalnya, bisa dengan cepat menegakkan rumah sakit lapangan guna diagnosis dan perawatan darurat.
Dia melanjutkan, sejarah China dengan epidemi massal sudah mempersiapkan mereka dengan matang dalam menghadapi krisis yang sedang dilangsungkan di Wuhan.
"Dalam tidak sedikit hal, China sedang di depan AS dan negara-negara beda dalam menangani infeksi massal, laksana yang pernah mereka alami sebelumnya dengan SARS pada 2003," cetus Scott.
China pun dapat memangkas birokrasi saat akan merancang dan membina proyek besar laksana ini, terutama ketika begitu tidak sedikit hal yang mesti dipertaruhkan.
Rahasia kunci
Ada faktor-faktor urgen yang adalahkunci mempercepat proyek-proyek pembangunan di China yaitu kurangnya serikat pekerja, masuknya tenaga kerja murah dari kota-kota provinsi, dan ketersediaan bahan bangunan.
Tetapi ini tidak berarti bahwa standar bangunan China lebih longgar dikomparasikan dengan negara-negara Barat.
Helbig yang sudah mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur besar di China tergolong bandara Shenzhen Bao'an dan resor Disney di Shanghai, menuliskan bahwa hal keselamatan adalahprioritas di China.
"Mereka tidak mengerjakan hal-hal tak waras lagi. Mereka mengevaluasi lebih teliti. Saya merasa ada evolusi sikap sekitar 10 sampai 15 tahun terakhir," kata Helbig.
Baca juga: Terjangkit Corona, Bagaimana Nasib Pencakar Langit di Wuhan?
Obsesi mereka yang telah lama terdapat pada kiat dan arsitektur telah menciptakan para developer dan pekerja konstruksi China unggul dibanding negara lain.
Pada tahun 2016, data Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) menuliskan, China dapat menyelesaikan 84 gedung pencakar langit (setinggi lebih dari 300 meter) dikomparasikan dengan Amerika Serikat yang melulu 7 gedung.
Bahkan, Mini Sky City Hunan, gedung pencakar langit 57 lantai, dibangun melulu dalam masa-masa 19 hari.
Di samping itu, China paling terbuka terhadap teknologi baru dan evolusi teknologi, dan ini benar-benar bertolak belakang dari dunia Barat dalam sejumlah hal.
Namun, di balik keterampilan China bekerja dengan cepat, terdapat sejumlah hal yang masih tertinggal. Di antaranya ialah ketiadaan aspek keberlanjutan, dan boros konsumsi energi Pantaipoker Dominokiu

No comments:
Post a Comment