Istri Telah Tiada, Tukang Tambal Ban di Cianjur Kerja Sambil Gendong Anak

www.pokerpantai.org
Kisah sedih bisa ditemukan di mana-mana. Diunggah account Instagram @ndorobeii, tersedia kisah seorang Laki-laki penambal ban yang menggendong anaknya di sekitaran Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Rancaagong, Cianjur.
Lelaki tersebut sedang menggendong anaknya bersama kain supaya tidak terjatuh.
"Berbekal kain, anaknya digendong papa ini kala bekerja, apalagi hingga tertidur lelap," tulis account @ndorobeii seperti dibuka Dream, Senin, 18 November 2019.
Dilaporkan si pemilik akun, papa tukang tambal ban itu mempunyai buah hatinya bekerja dikarenakan istrinya udah meninggal dunia tiga bulan selanjutnya dikarenakan sakit.
"Di kala perhatian lebih dari seorang ibu, kala usianya beranjak besar, takdir bicara lain, ibunya meninggal," kata account tersebut.
Dalam video itu terlihat, meski harus menggendong anak, papa tersebut terlihat tak ada masalah melaksanakan pekerjaan.
Warganet pun langsung menghendaki account @ndorobeii terhubung donasi untuk membantu sang papa penambal ban.
"Ndoro lekas open donasi, kasihan bapaknya, setidaknya membuat daerah kerjanya lebih bagus, biar anaknya juga bisa istirahat yang nyaman, bapaknya juga bisa istirahat bersama nyaman, gak tega beneran," tulis seorang warganet.
"Bersyukurlah kami seluruh bersama apa yang kami mempunyai kala ini. Masih bisa makan enak, tidur di daerah yang empuk, masih bisa main sosmed. Bekerja di daerah yang layak. Jangan banyak mengeluh. Masih banyak yang lebih ada masalah daripada kita. Semoga sehat tetap Bapak," tulis yang lain.
"Respect Pak beliau lebih milih kerja keras daripada meminta-minta. Aku percaya kelak anak Bapak bakal memuliakan Bapak dan berhasil jadi orang sukses," kata yang lain.
Ada banyak langkah untuk sharing kebahagiaan. Sepasang pengantin di Singapura, Peng Cheng Yu dan Abraham Yeo menimbulkan para tunawisma ke acara pernikahannya.
Alih-alih menentukan untuk pernikahan mewah bersama gaun pesta mewah di daerah bergengsi, pasangan ini menentukan menggelar resepsi bergaya karnaval bersama sajian makanan prasmanan. Alasan pernikahan ini terlihat dikarenakan mereka dambakan sharing rasa terhadap teman-teman gelandangan ini.
Para tunawisma tersebut merupakan teman-teman Abraham yang berasal dari program service untuk kaum tak berpunya.
Pada awalnya, disaat Abraham menambahkan kartu undangan, para tunawisma ini ragu-ragu hadir. Alasannya, mereka terasa tak mempunyai busana yang cocok untuk acara tersebut.
" Mereka terasa malu dan bagi kami yang tidak dulu kekurangan pakaian, kami tidak bakal dulu sadar perasaan itu," kata Abraham, Jumat, 15 November 2019.
Pasangan itu dambakan berikan mereka busana untuk pernikahan tapi anggaran yang disiapkan udah maksimal. Untungnya, seorang kawan menawarkan bakal mengajak belanja dan membayar busana para tunawisma.
Di pesta pernikahan, seluruh orang tampak begitu bahagia. Para tunawisma membaur. Teman-teman pasangan ini secara sukarela jadi pekerja karnaval dan fotografer.
Cheng Yu juga dambakan pernikahan simple ini. Dia terlalu sadar anggaran. Dengan alasan itu, dia belanja gaun pengantin dari website jual beli, bukan dari butik.
Abraham menceritakan, inspirasi pernikahan ini terlihat disaat menjalani service gereja ke Jepang. Di Negeri Sakura, dia menyaksikan para gelandangan berjuang untuk melacak makan.
Dia sendiri mempunyai anggaran yang ketat, tapi dia dambakan melaksanakan suatu hal untuk mereka. Untungnya kala itu, seorang pendeta memberinya segumpal roti. Ketika ulang ke Singapura, dia mendirikan service dan bertemu istrinya di keliru satu kegiatan yang mereka selenggarakan
Sekarang, setelah pernikahan, mereka menentukan Jepang sebagai daerah bulan madu. Lagi-lagi bukan daerah biasa yang dipilih. Mereka mengunjungi daerah kumuh dan gang-gang belakang.
Acara pernikahan pastinya persis bersama lagu-lagu romantis, tapi pernikahan satu ini tampaknya dambakan terlihat dari stereotipe itu. www.pokerpantai.org
Bagaimana tidak, alih-alih menempatkan lagu bertema cinta, resepsi pernikahan ini malah memutar lagu beraliran metal!
Lagu yang diputar terhadap resepsi pernikahan Adam Schwartz dan Katherine P-G itu merupakan lagu tenar dari band thrash metal Amerika Serikat, Slayer.
Pada awalnya pesta berjalan normal seperti terhadap umumnya. Namun kemudian, pasangan ini dambakan suatu hal yang " spesial" untuk mengakhiri pesta.
Saat itulah sang suami yang juga seorang metalhead minta kepada DJ untuk diputarkan lagu " Raining Blood" dari Slayer.
Terlihat dari rekaman video dimana para tamu yang awalnya kalem, mendadak moshing dan jadi liar usai lagu diputar.
Bahkan, si pengantin wanita hingga terlempar terlihat dari kerumunan dikarenakan terdorong-dorong. Ia pun terlihat sedikit shock.
Untungnya, nggak tersedia yang terluka dalam moshing dadakan ini. Pengantin dan tamu undangan pun ulang gembira dan tertawa bersama setelah menyaksikan rekaman tersebut.

No comments:
Post a Comment