Diberi Kado Ultah, Pemuda Ini Mendadak Jadi Orang Terkaya Dunia

Diberi Kado Ultah, Pemuda Ini Mendadak Jadi Orang Terkaya Dunia

Diberi Kado Ultah, Pemuda Ini Mendadak Jadi Orang Terkaya Dunia

Klik di sini
Seorang pria multijutawan meraih hadiah dari orang tuanya senilai US$3,8 miliar atau lebih kurang Rp53,45 triliun. Hadiah ini menjadikan pria berusia 24 tahun sebagai tidak benar satu orang terkaya di dunia.

Senin 28 Oktober 2019, hadiah yang merupakan kado kembali tahun itu berbentuk 2,7 miliar lembar saham perusahaan milik orang tuanya di Hong Kong, Sino Biopharmaceutical.

Menurut Bloomberg, hadiah yang di terima oleh pria bernama Eric Tse, seperlima dari saham yang dimiliki oleh perusahaan.

Selain saham, Erick terhitung meraih promosi di perusahaan. Orang tuanya menjadikan pria muda itu sebagai direktur eksekutif di Sino. Sekadar informasi, pria itu bekerja di Sino sejak setahun yang lalu.

Sebagai seorang direktur eksekutif, Eric dipastikan dapat terima lebih kurang US$500 ribu (Rp7,03 miliar) per tahun.

Eric lahir dari pasangan Tse Ping dan Cheng Cheung Ling. Pemuda itu lahir di Seattle, Amerika Serikat.

Kini, Eric dinobatkan Forbes sebagai orang terkaya ke-546 di dunia. Namun, perusahaan menyebut Eric memang tak senang dimasukkan ke daftar orang kaya dunia.

Dia menyabet gelar sarjana keuangan di Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat. Eric kondang puas bergaul bersama dengan selebritis sebelum jadi miliarder.

Di akun sarana sosialnya, Eric pernah berpose bersama dengan Rihanna, Bella Hadid, dan pebasket Yao Ming. Malah, dia terhitung pernah berpose bersama dengan Putri Charlene dari Maroko.

Tak pernah terbayang dari benak Masaru Wasami bahwa dia dapat jadi miliarder. Kini, dia jadi orang kaya-raya di Jepang bersama dengan harta belasan triliun rupiah.

Senin 14 Oktober 2019, cerita ini bermula dari Masaru yang jadi karyawan paruh pas pas berusia 12 tahun. Dia menghendaki menunjang melacak duit untuk pengobatan sang ibu yang mengidap tuberkulosis (TBC). Tiga tahun kemudian, Masaru berhenti sekolah dan berbisnis full time.

Pada 1970, Masaru meniti bisnis truk di bawah bendera Maruwa Unya Kikan Co. Bisnisnya bergerak di bidang pengiriman produk. Awalnya, dia hanya miliki satu truk. Beberapa tahun kemudian, jumlah truk yang dimilikinya sampai 100 truk.

Semula dia berbisnis pengiriman produk, kini bisnisnya berkembang jadi pengiriman obat-obatan dan logistik supermarket di semua Jepang.

Kini, Masaru jadi orang kaya-raya di Jepang dan keberhasilannya tak terlepas dari peran Amazon Inc.

Saat berkisah pertama kalinya memantapkan hati untuk berbisnis, Masaru mengaku tak tersedia ide. Saking tak tersedia pikiran, pria ini tak mampu tidur.

Lalu, pagi harinya, Masaru menemani temannya untuk mengambil paket dari pabrik benang. Tapi, dia tidak mampu menangani pengiriman parsel. Inlah yang jadi alasan Masaru untuk berbisnis pengiriman paket.

Pemilik 60 persen ini tak keberatan menggandeng Amazon dan Rakuten—online retailer di Jepang—untuk mengembangkan bisnisnya. Masaru menawarkan jasa pengiriman “ same day delivery” kepada dua e-commerce raksasa itu.

Selain kerja serupa bersama dengan dua e-commerce, kenaikan harga saham Maruwa ikut mengerek kekayaan Masaru. Bloomberg mencatat kekayaan pria berusia 74 tahun ini senilai US$1 miliar (Rp14,14 triliun).

Masaru terhitung menggandeng perusahaan parsel terbesar, Yamato Holdings Co. Sama bersama dengan Rakuten dan Amazon, dia menawarkan bisnis pengiriman same day delivery.

Pada 2017, bisnis parsel Yamato berkembang tiga kali lipat dan mendorong volume pengapalan dari ritel e-commerce. Kenaikan bisnis ini pasti saja berakibat pada bisnis pengiriman.

Meskipun sedang moncer, Masaru enggan terima keinginan berlebihan pengiriman. Dia tak senang ngoyo pada bisnis pengiriman barang dari perusahaannya dan ogah melebihi kapasitas.

“ Perusahaan kita terhitung menawarkan gaji yang kompetitif untuk sopir truk,” kata Klik di sini.

Dia menuturkan, Maruwa mampu menghasilkan duit senilai 7,2 juta yen (Rp939,92 juta) bersama dengan mengirimkan lebih dari 150 paket per hari.

Sekadar informasi, pendapatan Maruwa melesat 15 persen jadi 85,6 miliar (Rp1,12 triliun) per 31 Maret 2019. Logisitik dan ritel makanan selalu jadi bisnis terbesar Maruwa. Kini, paket e-commerce terhitung beri tambahan sepertiga pendapatan perusahaan Masaru.

Meskipun udah berhasil dan tajir, Masaru selalu tidak puas. Dia menjelaskan penjualannya semestinya beberapa kali lebih besar sebab dia menggunakan pas nyaris 50 tahun untuk berbisnis.