Santri Tahfiz Tinggalkan Buku Harian Penuh Haru Sebelum Wafat
Pantaipoker Dominokiu -Meninggalnya Mohamad Thaqif Amin Mohd Gaddafi sebabkan geger publik Malaysia sepanjang 2017. Saat itu, santri tahfiz berusia sebelas th. berikut meninggal dunia akibat kekejaman asisten asramanya.
Kamis 10 Oktober 2019, Thaqif menderita infeksi mengerikan, dikira akibat pemukulan yang dilaksanakan asisten asrama. Infeksi berikut menyerang kakinya sehingga mesti diamputasi.
Sayangnya, kondisi bocah itu tidak termasuk perlihatkan gejala membaik. Infeksi termasuk menyerang kedua tangannya tapi pihak rumah sakit urung menjalankan amputasi karena jantung Thaqif tidak stabil.
Akhirnya, anak itu menyerah terhadap penyakitnya. Dia meninggal beberapa hari kemudian.
Belakangan, beredar foto-foto memuat buku harian milik Thaqif. Di dalamnya, Thaqif sempat menulis pengalamannya sehari-hari.
Buku harian berikut diyakini ditulis sebelum akan Thaqif meninggalkan asrama karena mesti dirawat. Isi buku harian itu menceritakan bagaimana Thaqif mengalami penganiayaan sepanjang berada di pesantren tahfiz.
" Besok saya idamkan menelepon ibu. Saya mau bilang saya idamkan tukar karena kemarin saya dipukul. Tidak tersedia alasan. Dia menyuruh saya membasuh nampan tapi itu bukan giliran saya, tapi dia tetap memaksa saya mencucinya. Saya cuci gelas saya," tulis Thaqif.
" Setelah saya cuci gelas saya dan akan menaruhnya, dia memukul pantat saya," lanjut dia.
Thaqif mengaku kerap mengalami kekerasan dari asisten asrama. Bocah itu pun tidak tahan dengan perlakukan yang diterimanya.
" Saya sudah tidak tahan lagi. Ya Allah, tolong bukakan hati orangtua saya, Ustaz Afdol dan Syeikh Fahmi sehingga mengizinkan saya tukar besok. Tolong beri saya harapan, Ya Allah. Amin," tulis Thaqif.
Satu set catatan lain termasuk ditemukan di di dalam Alquran teristimewa bocah itu. Isinya mengungkap tujuan yang idamkan dicapai Thaqif di era depan.
Thaqif idamkan menjadi huffaz, yang menghafal Alquran genap 30 juz. Dia termasuk sebabkan tips menjadi huffaz untuk memotivasi dirinya.
" Saya idamkan menjadi huffaz di dalam dua tahu. Saya sadar saya bisa. Kamu bisa, Thaqif!" tulis anak itu.
" Dengarkan kedua orangtua, jaga sholat lima selagi setiap hari, dan hafalkan surat-surat yang mudah lebih dulu," tulis Thaqif.
Sayangnya, mimpi itu tidak dulu terwujud. Thaqif lebih dulu menghadap Sang Kuasa.
Publik Malaysia sempat dibuat sedih atas kematian santri tahfiz, Mohamad Thaqif Amin Mohd Ghaddafi, 10 tahun. Dia meninggal terhadap 26 April selanjutnya usai menekuni operasi akibat infeksi kronis di kakinya.
Polisi setempat memutuskan membongkar makam Mohamad Thaqif terhadap Jumat kemarin. Jenazah santri cilik itu akan diautopsi lagi untuk sadar penyebab kematiannya.
Sesuatu yang luar biasa terjadi. Jenazah Mohamad Thaqif ditemukan masih di dalam kondisi utuh dan tidak membusuk, padahal nyaris sebulan dimakamkan.
" Ternyata sekali lagi Allah SWT perlihatkan kebesaran-Nya, kaki yang dipotong dan tubuh santri tahfiz yang punyai cita-cita menjadi hafiz selagi masuk Madrasah Tahfiz Al Jauhar, Kota Tinggi, Johor ini tidak membusuk atau berbau walau sudah nyaris sebulan jenazahnya dimakamkan," ujar keliru satu kerabat, Mas Arip, dikutip dari Sinar Harian, Minggu, 21 Mei 2017.
" Keadaannya seolah-olah layaknya baru dimakamkan semalam," ujar dia melanjutkan.
Mas Arip mengaku dia dengan bapak mertuanya, Ahmad Motai, mewakili pihak keluarga menjadi saksi pembongkaran makam oleh polisi dan petugas forensik. Dia pun menyebutkan petugas hingga kagum selagi mengambil sampel kaki Mohamad Thaqif. Pantaipoker Dominokiu
" Pihak forensik yang mengambil sampel dari kaki yang dipotong itu turut mengagumi kondisi jenazah yang tidak membusuk lebih-lebih lumayan istimewa karena Allah perlihatkan kebesaran-Nya di hadapan mereka yang masih hidup," kata Mas Arip.
Proses pembongkaran makam Mohamad Thaqif termasuk disaksikan oleh perwakilan pemerintah setempat. Semua orang kagum dengan keajaiban yang terjadi.
No comments:
Post a Comment