Heboh Gedung DPR Dijual di Situs Online, Cuma Dihargai Rp100 - PANTAIPOKER

Breaking

Wednesday, October 9, 2019

Heboh Gedung DPR Dijual di Situs Online, Cuma Dihargai Rp100

Heboh Gedung DPR Dijual di Situs Online, Cuma Dihargai Rp100

Heboh Gedung DPR Dijual di Situs Online, Cuma Dihargai Rp100




Pantaipoker Ceme -Gedung DPR menjadi pusat perhatian penduduk sejak berlangsungnya aksi demo pada 24 September lalu. Di dunia maya, pembicaraan tak jauh dari aksi penolakan pada sejumlah rencana undang-undang tersebut.

Sindiran pedas dibikin para demonstran lewat beraneka poster yang mereka usung. Tak hanya di lapangan saat aksi, kini aksi penduduk menyindir instansi legislatif itu terhitung bermunculan di dunia maya.

Seorang netizen diketahui mengunggah sebuah foto gedung DPR di laman situs e-Commerce OLX pada Rabu, 24 September 2019. Layaknya seorang penjual online, netizen tersebut mengaku menghendaki menjajakan gedung bersifat kura-kura tersebut.

Si penjual ini menyatakan gedung megah tersebut dijual seharga Rp100.

Dikatakan bahwa gedung ini mempunyai luas bangunan 3 ribu mtr. persegi dan luas tanah 3 ribu mtr. persegi.

Ada fasilitas bersifat AC, carport, alat pemadam kebakaran, gordyn, dan garasi. Kamu tertarik untuk membelinya?

Unggahan tersebut tentu saja hanya keisengan netizen. Pihak pengelola situs e-Commerce udah menghapus iklan penjualan gedung DPR udah dihapus. Dream yang coba terhubung info penjualan gedung DPR udah tak ulang menemukan iklan tersebut.

Sejumlah pelajar hari ini lakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR. Mereka biasanya berasal dari sekolah tehnik menengah dengan kata lain STM.

Pada aksi yang digelar pada Rabu 25 September 2019 itu bahkan sempat ricuh. Siswa yang jumlahnya diperkirakan ribuan itu sempat lebih dari satu kali lakukan pelemparan ke arah petugas lebih dari satu di antaranya bahkan membawa senjata tajam.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, menghendaki para pelajar yang tetap kategori umur anak-anak tidak ikut lakukan aksi unjuk rasa.

" Kami mengimbau agar anak-anak tidak dilibatkan didalam demonstrasi," ujar Susanto.

Dia mengatakan, unjuk rasa berdampak tidak baik bagi anak-anak. Maka dari itu, dia menghendaki orang tua, guru, dan masyarakat, untuk ikut melarang mereka berunjuk rasa.

" Karena anak-anak rentan berdampak bagi tumbuh kembang mereka, terhitung kerentanan menjadi korban dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Ratusan pelajar asal Bogor, Jawa Barat, yang hendak join demonstrasi ke Gedung MPR/DPR RI tertahan di Stasiun Bogor. Tapi, usaha mereka yang hendak unjuk rasa terendus Satgas Pelajar.

Tak lama kemudian, bagian polisi dan TNI tiba di Stasiun Bogor dan menghendaki ratusan pelajar itu untuk tidak berangkat ke Jakarta.

masing-masing perwakilan sekolah singgah secara berkelompok sesudah itu join bersama pelajar dari sekolah lain yang udah tiba lebih dulu di Stasiun Bogor.

Sempat berlangsung argumentasi antara bagian Satgas Pelajar, kepolisian bersama para pelajar berseragam putih abu-abu tersebut.

" Kami ke sana hanya menghendaki menyampaikan aspirasi, bukan berkenan memicu kerusuhan," kata Ram Haikal salau satu pelajar SMK swasta di Kota Bogor.

Polda Metro Jaya mengamankan puluhan massa pengunjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Selasa 24 September 2019 kemarin.

" Kami udah mengamankan lebih dari satu orang, itu lebih tidak cukup jumlahnya 94 orang," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di Jakarta, Rabu, 25 September 2019.

Gatot mengatakan, polisi saat ini tetap menyaring apakah mereka benar-benar mahasiswa atau bukan. " Masih didalam proses pemeriksaan, kita akan pilah-pilah dari mana mereka ini," ucap dia.

Dia mengatakan, pendemo yang diamankan itu tersedia yang membawa bom molotov. " Bawa bom molotov adalah seorang pelajar dan udah kita amankan di Polres Jakarta Barat," kata dia.

Lebih lanjut, Gatot mengimbau kepada mahasiswa dan semua pihak yang hendak lakukan unjuk rasa sebaiknya perhatikan ketetapan yang ada, seperti tidak boleh berunjuk rasa lebih dari pukul 18.00 WIB.

Selain itu, jenderal bintang dua ini menghendaki pendemo selamanya melindungi ketertiban dan terhitung tidak menyebabkan kerusakan fasilitas umum ketika lakukan unjuk rasa.

" Unras boleh disampaikan, aspirasi boleh namun saya yaitu betul bahwa adik-adik mahasiswa cerdas, lakukan bersama cara-cara cerdas," ujar dia.

Rumah Sakit Pusat Pertamin (RSPP), Jakarta menerima 90 mahasiswa yang menjadi korban ketika aksi unjuk rasa di DPR RI pada Selasa, 24 September 2019.

Direktur RSPP, dr. Kurniawan Iskandarsyah mengatakan, dari 90 mahasiswa, 3 diantaranya tetap meniti perawatan intensif dan salah satunya masuk ruang ICU.

" Yang kita temui trauma tumpul, yang akibatkan kompresi dari tulang tengkorak daerah parietal kanan, yang memicu pendarahan di didalam otak pada selaput sub paranoid," ujar Kurniawan, Rabu, 25 September 2019.

Meski demikian, pihak tempat tinggal sakit belum sanggup memberi tambahan identitas ketiga korban itu.

" Kami belum sanggup beri info nama, kita perlu izin keluarga, saat 3 orang ini laki-laki bersama umur 1 orang 19 th. dan yang 2 orang 20 tahun," ucap dia.

Kabid Humas RSPP, Agus W Susetyo mengatakan, korban yang dirawat di ruang ICU saat ini didalam keadaan baik dan stabil.

" Tidak mendapatkan support nafas, support hemodinamik atau tekanan darah, pasien full penuh sadar," kata Agus.

Saat ini, RSPP tetap lakukan observasi selama 24 jam ke depan untuk lakukan tindakan lebih lanjut.

Selain itu, korban yang dirawat lainnya mengalami trauma benda tumpul di kepala. Kondisinya pun saat ini didalam keadaan stabil.

" Yang ketiga yang trauma tulang belakang terhitung baik bersama cosposmentis kesadaran penuh," ujar dia.

Ketiga pasien tersebut saat ini mendapat perawatan penuh oleh dokter syaraf, untuk proses kesembuhannya.

" Untuk yang di ICU ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf dan dokter syaraf, neurologi. Untuk yang luka tulang belakang ditangani oleh pakar ortopedi dan yang satu ulang yang trauma kepala itu ditangani dokter syaraf," kata Agus.

Kabid Humas Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Agus W Susetyo mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjamin semua biaya pengobatan mahasiswa yang menjadi korban saat unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI.

" Biaya perawatan itu dijamin oleh dinas kesehatan sepenuhnya," ujar Agus di RSPP, Jakarta, Rabu, 25 September 2019.

Agus berujar, pengelola RSPP berfokus pada proses pengobatan pasien. Total, RSPP menerima 90 mahasiswa dari beraneka daerah, tiga diantaranya saat ini tetap dirawat secara intensif dan salah satunya perlu mendapat perawatan di ruang ICU.

" Kami dari RSPP hanya berkomitmen untuk memberi tambahan penanganan terbaik kepada ketiga pasien ini," kata Pantaipoker Ceme.

Ketiga pasien itu mengalami luka trauma benturan benda tumpul. Meski demikian, RSPP tidak sanggup menyatakan penyebab luka tersebut secara pasti.

Selain itu, RSPP terhitung tak sanggup mengutarakan identitas ketiga mahasiswa yang menjadi korban didalam aksi demonstrasi kemarin. RSPP meyakinkan pengungkapkan identitas perlu lewat persetujuan dari keluarga.

" Sementara 3 orang ini laki-laki bersama umur 1 orang 19 th. dan yang 2 orang 20 tahun," kata Direktur RSPP, dr. Kurniawan Iskandarsyah.

No comments:

Post a Comment

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental

Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Kung Fu hingga Terpental Viral Pemuda Aniaya Tukang Sol Sepatu dengan Tendangan Ku...