Batuk Tak Pakai Masker, Penumpang KRL Didamprat

Daftar di sini - Jepang jadi tidak benar satu wilayah yang panik dikarenakan wabah virus corona, Covid-19. Kekhawatiran merebaknya kasus virus corona membawa dampak pemerintah Jepang menutup wilayah wisata. Disneyland dan Museum Ghibli ditutup selagi waktu.
Warga pun mulai mengenakan masker di berbagai lokasi. Seorang pria bahkan memarahi warga yang tak memakai masker.
peristiwa ini berjalan di kereta rel listrik (KRL) di Tokyo. Seorang pria yang mengenakan masker kesal dikarenakan penumpang yang tak bermasker berkesinambungan batuk.
Ledakan kemarahan itu beredar salah satu pengguna sarana sosial dikarenakan diunggah account Twitter @__Aerials. Akun tersebut menulis, " Orang dewasa mulai terganggu akibat wabah corona, dipicu oleh batuk di Jalur Yamanote."
Menurut @__Aerials, argumen di awali saat pria yang lebih muda yang duduk di segi kiri video terbatuk tanpa mengenakan masker.
Setelah pria itu batuk, pria yang lebih tua di sebelah kanan kehilangan kesabarannya, pria itu marah dan berdiri di dekatnya bersama mengancam.
Pria di sebelah kanan memberi paham pria itu, tanpa syarat yang tidak pasti, untuk menghentikan apa yang dia lakukan.
Saat dia mundur dan duduk lagi, pria yang lebih muda mengatakan kepadanya bahwa dia yang bertingkah aneh, yang membawa dampak orang tua itu gusar lagi.
Pria yang lebih tua sesudah itu mendekatinya lagi, memakai bhs kasar bahwa dia kudu disalahkan atas apa yang terjadi.
Dia berteriak kepadanya sambil mendekat ke wajahnya untuk memberikan maksudnya, yang, anehnya, kelihatan berlawanan bersama intuisi seseorang yang memprotes bisa saja menangkap kuman.
Pada titik inilah dua wanita melerai dan menenangkan pria yang lebih tua. Saat ini, masker sudah ludes terjual di banyak toko di semua Jepang. Orang-orang yang panik terhitung belanja kertas toilet dan tisu.
Wali Kota Depok, Muhammad Idris Abdul Somad menyebut, area tinggal dua pasien yang positif virus corona, Covid-19, tinggal satu kompleks bersama Kapolri Jenderal Idham Azis.
" Iya nanti kami menyaksikan indikasi atau gejala-gejala yang tersedia di perumahan itu, aku belum cek. Namun Perumahan Studio Alam itu perumahan Kapolri," kata Idris, Senin, 2 Maret 2020.
Idris mengatakan, pihaknya susah memperoleh Info dari pihak keluarga pasien virus corona. Alasannya, sterilisasi hunian tetap didalam sistem koordinasi.
" Masalahnya kami belum mendapat keterbukaan dari pihak keluarganya," ucap dia.
Sejauh ini, lanjutnya, petugas medis dapat turun ke perumahan tersebut untuk jalankan pengecekan virus corona.
" Kalau sesungguhnya nanti tersedia yang suspect kembali di kediaman korban atau di rumah perawat yang dari RS Mitra itu nanti dapat kami tindaklanjuti segera," ujar dia.
Wali Kota Depok, Jawa Barat, Muhammad Idris Abdul Somad menyebut, tersedia lebih kurang 50 orang lebih yang berinteraksi bersama dua pasien positif virus corona. Saat ini, pihaknya sedang melacak keberadaan 50 orang tersebut.
" Penegasan, yang positif dua corona, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak segera bersama korban," kata Idris 2 Maret 2020.
Idris mengatakan, 50 orang tersebut termasuk petugas medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan pasien di rumah sakit tersebut. Dua pasien virus corona tersebut sempat memeriksakan situasi kebugaran di rumah sakit tersebut.
" Memang tersedia lebih dari satu pasien yang mengeluh flu di rumah sakit, tapi belum terbukti," kata dia.
Kini Pemkot Depok mengawasi setiap keluhan dan laporan yang masuk ke setiap instansi medis, terhitung puskesmas dan rumah sakit. Idris berharap setiap susunan penduduk dapat sigap memberikan Info tentang virus corona di lingkungannya.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan bahwa dua pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, Covid-19, tinggal di Depok, jawa Barat, bersama dua bagian keluarga lainnya. Namun, cuma dua pasien tersebut yang dinyatakan positif terinfeksi.
" Jadi di rumahnya tersedia empat orang, yang dua tidak tersedia gejala," kata Terawan selagi konferensi pers di Jakarta, Senin 2 Maret 2020.
Menurut Terawan, tim dokter Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara, sudah memeriksa dua orang yang tinggal serumah bersama dua pasien tersebut. Keduanya dinyatakan sehat.
Karena dinyatakan negatif virus Corona, malah Terawan, dua orang yang tinggal bersama kedua pasien itu tidak dapat ikut diisolasi. Mereka diperbolehkan pulang.
" Sudah diminta ke sini, kami cek. Kalau kondisinya tidak apa-apa, ngapain kami tahan," malah Terawan.
Terawan menambahkan, tidak semua yang jalankan kontak bersama orang terpapar virus Corona positif terinfeksi. Bila situasi tubuhnya bagus, bisa saja besar tidak dapat ikut terinfeksi Covid-19. "
" Makanya tadi aku sampaikan tidak semua orang yang kontak itu jadi sakit," kata Terawan.
Dia berharap penduduk tidak panik bersama penyebaran virus Corona. Dia cuma mengimbau penduduk untuk melindungi energi tahan tubuh.
" Kita rasional jangan irasional, jangan membawa dampak masalah baru. Janga mengikuti negara lain yang membawa dampak heboh," tutur Terawan.

No comments:
Post a Comment