Viral 4 Pria Lindungi Wanita Palestina, Bikin Hati Bergetar

www.pokerpantai.org
Konflik Palestina bersama dengan Israel terus berjalan dan kian menjadi-jadi. Konflik yang udah berjalan 71 tahun lamanya itu menelan korban yang terlampau banyak.
Bahkan saat berjalan aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut pembebasan Palestina pada Maret silam, ratusan orang terluka. Mereka di serang militer Israel secara membabi buta.
Laman berita Al Jazeera melaporkan sedikitnya 207 rakyat Palestina terluka dalam aksi pada Maret itu. Sementara, tiga remaja Palestina, yang berusia 17 tahun, meninggal dunia.
Belakangan, viral foto yang menunjukkan empat pria dan seorang wanita. Mereka nampak berlari menyelamatkan diri.
Empat pria dalam foto itu nampak bergandengan tangan. Sementara seorang wanita berada di depan mereka.
Ternyata, empat pria itu tengah membentuk pagar dukungan saat berlari. Mereka ingin menyelamatkan wanita yang tersedia di depannya berasal dari tembakan sniper Israel.
Foto berikut diunggah di akun Facebook Friends of Rakyat Palestine pada 18 Juni. Foto berikut udah dibagikan sebanyak 1,4 kali dan mendapat banyak tanggapan.
" Ya ALLAH..lindungi saudara kami dan berilah mereka kemenangan," tulis akun Rubitah Rubitah
" Lindungilah umat Islam Palestine ya Allah," tulis akun Mohd Aiman.
" Ya Allah sungguh mulia pengorbanan mereka," tulis akun Tokma Zanjabila.
Indonesia mendesak Israel menghentikan pembangunan permukiman ilegal di wilayah Palestina. Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat memimpin pertemuan informal di Markas Besar PBB, New York.
" Terus berlangsungnya pembangunan permukiman ilegal oleh Israel di wilayah pendudukan Palestina tidak dapat diterima," kata Retno, dikutip berasal dari laman Setkab, Jumat, 10 Mei 2019.
Pertemuan yang diprakarsai Indonesia bersama dengan Kuwait dan Afrika Selatan, itu turut mengundang Menlu Palestina, Riyad al-Maliki.
Retno mengatakan, permukiman ilegal Israel terus bertambah. Ada kurang lebih 110 ribu pada 1993 menjadi kurang lebih 620 ribu pada 2017.
Kemunculan bangunan ilegal itu menunjukkan pemukiman ilegal Israel menjadi halangna besar bagi terciptanya perdamaian Israel dan Palestina.
" Meskipun kondisi saat ini terlampau suram, penduduk internasional tidak boleh kehilangan harapan untuk dapat menyelesaikan konflik Palestina-Israel melalui perundingan dan dialog," kata Retno.
Retno juga berharap penduduk menghimpit sehingga Israel menghentikan pembangunan pemukiman di Palestina. Salah satu usaha yang nampak yakni mempertimbangkan Hari Solidaritas Internasional bagi Korban Permukiman Ilegal.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berharap dunia menentang aneksasi Israel atas Palestina. Pesan itu disampaikan Retno saat menghadiri UN Forum on Palestine, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.
" Perampasan atau aneksasi atas wilayah Palestina tengah berjalan secara perlahan dan tidak manusiawi. Semua negara harus menentang hal ini," kata Retno, dalam info resminya, Jumat, 5 April 2019.
Retno menyinggung ketidakadilan di wilayah Timur Tengah itu. Retno menyontohkan, semakin pertambahan pendatang Israel di wilayah Palestina dan aksi penutupan pintu gerbang Masjid Al Aqsa. www.pokerpantai.org
Retno menyerukan ke komunitas internasional untuk meneruskan dukungan kemanusiaan ke Palestina. Dia juga berharap Palestina dapat diterima sebagai bagian penuh PBB.
Salah satu seruan mutlak lain yang disampaikan Retno yakni pesan ke negara-negara PBB sehingga tidak memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Serta, menghargai resolusi DK PBB.
Permanen Observer Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan, komunitas internasional memiliki peran untuk mengangkat posisi Palestina dan merawat hak rakyat Palestina.
" Saat ini, Palestina dan kebolehan penjajah tidak berada pada posisi yang sama," ujar Mansour.
Mansour juga mengapresiasi cara diplomatik Indonesia untuk melawan penjajahan Israel.
" Indonesia adalah teman akrab baik Palestina. Terima kasih atas segala usaha yang udah ditunaikan Indonesia guna memajukan isu Palestina di forum PBB," kata dia.
 

 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment